Namanya hidup pasti akan bertemu masalah. Kadangkala
kenyataan tak sesuai dengan harapan. Jangan MARAH, jangan MEMBENTAK, jangan
MENGHARDIK, jangan MENYALAHKAN.
Salah satu ambisi setan untuk membinasakan manusia adalah
marah. Dengan cara inilah, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia.
Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat
takdir, mencaci habis-habisan, dengan marah pula dapat menyebabkan
pertengkaran, perceraian, bahkan pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk
merusak manusia tercapai.
Tentu saja, permasalahannya tidak selesai sampai di sini.
Masih ada nanti yang namanya balas dendam dari pihak yang dimarahi. Coba kita
bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah. Menyadari hal
ini, islam sangat menekankan kepada kita umat muslim untuk berhati-hati ketika
sedang emosi. Banyak motivasi dan solusi yang diberikan Rasulullah SAW agar
manusia tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya:
LA TAGHZAB WALAKAL JANNAH
Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa, jaminan yang
luar biasa yaitu Surga yang dihiasi dengan berbagai kenikmatan, bagi mereka
yang mampu menahan amarah. Allahu Akbar!
Nah bagaimana cara kita mengendalikan emosi disaat marah
kita sudah memuncak? Agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar,
ada beberapa cara mengendalikan emosi yang diajarkan Rasulullah SAW yaitu:
1. Segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan
setan, dengan membaca ta’awudz: A‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM Artinya:
“aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk”
Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa
diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW: “Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh
orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’udzu billahi
minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Diam dan jaga lisan
Salah satu bawaan ketika orang sedang marah adalah berbicara
yang semena-menanya tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia mengeluarkan kata-kata
yang mengundang murka Allah SWT. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab
untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad).
3. Mengambil posisi lebih rendah
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian marah, dan dia
dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa
hilang. Jika belum juga hilang, hendaklah dia mengambil posisi tidur. (HR.
Ahmad dan Abu Daud ).
4. Ingatlah hadis ini ketika marah
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
SAW bersabda: “Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu
meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari
kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.
(HR. Abu Daud, dan At-Turmudzi).
5. Segera berwudhu atau mandi
Marah dari berasal dari setan dan setan itu terbuat dari
api. maka padamkan dengan air yang dingin.
Dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api,
dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia
berwudhu. (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Demikian, semoga bermanfaat!
sumber : http://www.akidahislam.com/2017/04/cara-mengendalikan-emosi-dalam-islam.html
No comments:
Post a Comment