Fakta Kemerdekaan Indonesia di Bulan Ramadhan
Hari ini, Jumat 9 Ramadhan 1439 H
(25 Mei 2018), Indonesia diproklamasikan, jika dihitung
berdasarkan tahun Hijriah (dalam kalender Islam), peristiwa tersebut berlangsung 75 tahun lalu (9
Ramadhan 1364 H – 9 Ramadhan 1439 H).
Jumat, 17 Agustus 1945 merupakan
waktu keramat bagi bangsa Indonesia. Pemilihan tanggal itu sebagai hari proklamasi kemerdekaan dinilai sebagai waktu
yang tepat oleh kalangan Islam. Sebab, jatuh pada hari baik yakni Jumat dan
bulan suci Ramadan. Pada hari itu tonggak baru perjalanan
bangsa Indonesia dimulai dengan dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan
Indonesia oleh Presiden RI pertama, Ir Soekarno
Jumat Mubarok, Jumat Merdeka! Masih ingat dengan peristiwa Rengasdengklok? Sejumlah pemuda yang membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat, 16 Agustus 1945, sempat meminta agar proklamasi dibacakan hari itu juga. Namun, seperti ditulis wanita pejuang Lasmidjah Hardi, saat itu Soekarno menjawab, ”…tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Angka 17 adalah angka suci. Selain itu pula, kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu dimana kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. Dan juga esok tanggal 17 jatuh pada hari Jumat, hari Jumat itu Jumat Legi, Jumat yang berbahagia dan Jumat yang barokah….”
Sama-sama hari Jumat dan di Bulan Ramadhan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, bertepatan dengan tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriah atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang. Menurut sejarah pemilihan hari dan tanggal proklamasi tak lepas dari permintaan saran Bung Karno kepada para ulama, diantara K.H Abdoel Moekti dari Muhammadiyah dan K.H Hasyim Asy’ari dari Nahdatul Ulama. Teks Proklamasi sendiri, menurut Mr. Achmad Soebardjo, didektekan oleh Bung Hatta dan ditulis Bung Karno pukul 03.00 pada waktu sahur Ramadhan. Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa proklamasi dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Ramadhan 1364 H (17 Agustus 1945) pada Pukul 10 pagi di kediaman Bung Karno Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Dan yang perlu diingat juga bahwa Negara Palestina yang pertama kali mengakuti Kemerdekaan RI ketika tak ada satu negara di dunia pun yang secara berani dan tegas mengakui Kemerdekaan RI, Syekh Muhammad Amin al-Husaini (Mufti Palestina) hadir sebagai sosok negarawan yang pertama memberikan pengakuan dan ucapan selama atas Kemerdekaan RI. Tak hanya itu, beliau juga mendesak negara-negara Timur Tengah untuk mengakui Kemerdekaan Indonesia sehingga berhasil meyakinkan Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yaman, Arab Saudi dan Afghanistan. Fakta terakhir ini seharusnya membuat bangsa ini juga memperjuangkan Kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis-Israel.
--
dituliskan dari berbagai sumber.
Salam,Hasan
No comments:
Post a Comment