Tuesday, 8 March 2011

Narsis..

Narsis adalah suatu istilah yang diambil dari nama seorang Dewa Yunani – Narsisus. Dewa Narsisus ini adalah seorang dewa yang sangat mengagumi dirinya sendiri. Karena itu dia menolak cinta Dewi Echo sehingga membuat Dewi Echo mati merana. Dewa Apollo yang mendengar penyebab kematian Dewi Echo menyayangkan sifat Dewa Narsisus dan mengutuknya dengan  tidak akan pernah menemukan cinta sejati. Dewa Narsisus tidak tahu kutukan itu. Suatu hari Dewa Narsisus berjalan – jalan ke sungai. Dia kemudian beristirahat untuk membasuh wajahnya dengan air di tepi sungai itu. Demi melihat pantulan wajahya di sungai, Dewa Narsisus langsung jatuh hati dengan bayangan wajahnya sendiri. Saking jatuh cintanya Dewa Narsisus tidak pernah lepas dari melihat pantulan wajahnya di sungai hingga akhir hayatnya. 

Dan sekitar tahun 1890-an istilah ini dipakai pada mereka yang mempunyai kebutuhan berlebih pada pujian. Pada dunia psikologi kebutuhan yang berlebih pada suatu pujian dan kekaguman hingga merugikan orang disekitarnya dikategorikan penyakit jiwa. Jika apa yang mereka katakana sesuai dengan kenyataan, masih kita terima namun jika ini hanya bualan dan terus menerus dikatakannya, ini baru  masalah.

Mereka ini selalu haus perhatian, pujian dan selalu membanggakan diri sendiri. Kasus Narsis biasanya menimpa mereka yang kurang mendapat perhatian dalam salah satu masa fase hidupnya. Karena itu mereka selalu mencari – cari pujian dari orang lain. Sisi baik dari sifat narsistik adalah mereka akan melakukan hal yang paling baik untuk mendapatkan pujian. Dan ini mampu melesatkan karirnya. 


Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos YunaniNarkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunganarsis.
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir[1], bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memilikipersepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain[2]. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia. [3]Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifatpatologis. Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan. Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain. [4]


Untuk menyikapi mereka yang mempunyai sifat seperti ini maka kita harus tetap menerimanya dan coba untuk mengarahkannya ke hal yang lebih baik, tidak ada yang salah dalam hal ini asal semuanya tidak berlebihan, saling menghargai serta tidak mengarah kepada hal2 yang merugikan pihak lain. 

Tipsnya :jangan selalu menuruti kebutuhannya akan pujian dan perhatian. Sekali waktu ada baiknya juga jika kita mengingatkan secara aserfif bahwa sesuatu yang bersifat eksternal tidak akan abadi. Maka itu cobalah untuk menggali dari dalam diri untuk dapat memenuhi kebutuhan diperhatikan.

Salam.Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment